Cerita Igo Terbaru Wanita Hamil Muda Pemuasku

Cerita igo terbaru wanita hamil muda pemuasku, cerita panas terbaru 2018, cerita mesum sex dewasa 2018, kisah sex ngentot wanita hamil.

Kali ini menceritakan pengalaman sex dari seorang Pria bernama Dendi yang berprofesi sebagai seorang manager. Sepulang kerja lembur dendi pada saat itu menjumpai seorang wanita setengah baya yang sedang hamil muda berdiri sendiri dipinggir jalan. Karena Dendi merasa Hiba maka diapun menghampiri dan mengajak wanita itu untuk pulang bersama dia. Singkat cerita pada akhirnya terjadilah hubungan sex diantara mereka pada malam itu Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Nama saya Dendi, saya seorang Pria yang termasuk sudah mapan dan mempunyai jabatan. Apalagi saya baru saja dipromosikan menjadi Manager Personalia di salah satu perusahaan swasta di Kota Pahlawan ( surabaya). Postur tubuh saya termasuk proposianal layaknya seorang atlit.hhe. Aku mempunyai Tinggi badan 176 kg dan berat badanku 70 kg, lumauan idealkan para pembaca.hha. Kalau bicara soal wajah sih jangan ditanya lagi, udah pasti aku Cool banget. Langsung aja yuk ketopik cerita sex saya ini. Kisah ini terjadi hampir 1 tahun yang lalu, ketika saya berumur 31 thn. Status saya saat itu sudah berkeluarga, dan mempunyai anak 2.

Anak yang pertama duduk dibangku kelasa 5 SD dan yang ke 2 sedang berumur 3 minggu. Karena pada saat itu istri saya baru saja melahirkan anak kedua saya, maka ia untuk sementara tinggal di rumah orang tuanya di Madiun, sedangkan saya tinggal di Surabaya. Pada saat itu saya baru saja pulang dari kerja karena sedang lembur, kira-kira sekitar pukul 23:00. Dengan mengendarai mobil sedan great corolla, jalan pulang saya kebetulan melewati kawasan perumahan elit yang ketika itu mulai sepi karena sudah larut dan kebetulan sedang hujan juga. Ketika saya sedang asik menyetir, tidak sengaja saya melihat seorang wanita setengah baya berdiri di pinggir trotoar. Karena saya merasa kasihan pada wanita itu, lalu saya-pun menghampirinya dan menghentikan mobil.

Tibalah saya didekat wanita itu, “ Eeee… Maaf Mba, Mba sedang sedang menunggu apa larut malam seperti ini ? ”

Sesaat Ia-pun memandangku dengan expresi wajah curiganya, tetapi tidak lama kemudian dia-pun memberi senyuman kepada saya. Menarik juga Mba ini walaupun umurnya kelihatannya di atasku sedikit ( ujar dalam hati saya). Terlihat pada saat itu nampak perutnya agak membuncitseperti wanita yang sedang hamil muda,

“ Eee… Kalau arah ke manukan dari sini harus naik angkot apa ya Dek? ”

“ Aduhh… kalau jam segini sudah tidak ada angkot lagi Mba, Gimana kalau saya antar saja Mba ? ”

Dengan tawararan saya itu nampak terlihat gembira expresi wajahnya,

“ Wah, yang benar ini dek, memangnya tidak merepotkan kamu Dek ? ” tanyanya basa basi,

“ Nggak kog Mba, kebetulan rumah saya juga satu arah sama tujuan Mba, yasudah silahkan naik Mba, nanti keburu tambah malam ! ” kata saya.

Setelah ia masuk dalam mobil saya, mba itu sedikit bercerita tentang asal usulnya bahwa ia berasal dari semarang ( jawa tengah). Katanya ia sedang mencari suaminya yang baru 2 minggu kerja sebagai supir bus jurusan Semarang-Surabaya. Wanita itu mempunyai kepentingan ke sini karena ia ingin mengabarkan kalau anaknya yang pertama mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di rumah sakit.

Karena anaknya dirawat maka wanita itu butuh uang untuk perawatan anaknya. Kebetulan alamat yang di tulis oleh suaminya tidak ada nomer telefonnya. Sesampainya di alamat yang dituju kami berhenti. Setelah di depan rumah ketika akan mengetuk pintu ternyata pintunya masih digembok, lalu kami bertanya pada tetangga sebelah yang kebetulan satu profesi. apa jawabnya???

“ Suami Mba paling cepat 2 hari lagi pulangnya. Baru saja sore tadi bisnya berangkat ke Semarang. Kebetulan kami satu PO. ” Kemudian kami permisi pergi. Kelihatan di dalam mobil ia sedih sekali.

“ Terus sekarang Ibu mau ke mana? ” tanya saya.

“ Sebenarnya saya pengin pulang tapi.. pasti saya nanti di marahi mertua saya kalau pulang dengan tangan kosong, lagian uang saya juga sudah nggak cukup untuk pulang. ”

“ Begini saja, Mba kan rumahnya jauh, capek kan baru nyampek trus pulang lagi.. apalagi kelihatanya ibu sedang hamil, berapa bulan? ”

“ Empat bulan ini Dek, trus saya harus gimana? ”

“ Dalam dua hari ini Ibu tinggal saja di rumah saya, kan nggak jauh dari manukan nanti setelah dua hari Mba saya antar ke sini lagi, gimana? ”

“ Yah terserah adek saja yang penting saya bisa istirahat malam ini. ”

“ Oh ya, boleh kenalan.. nama Mba siapa dan usianya sekarang berapa? ”

“ Panggil saja saya Mba Gina, dan sekarang saya 36 thn. ”

Malam itu, ia saya suruh tidur di kamar samping yang biasanya dipakai untuk kamar tamu yang mau menginap. Rumahku terdiri dari 3 kamar, kamar depan kupakai sendiri dan isteriku, sedang yang belakang untuk anakku yang pertama. Malam itu saya tidur nyenyak sekali, kebetulan malam sabtu dan di kantorku hanya berlsaya 5 hari kerja jadi sabtu dan minggu saya libur. Sebenarnya saya ingin pergi ke Malang tapi karena ada tamu, kutangguhkan kepergianku minggu depan.

Sekitar jam 8 pagi saya bangun, kulihat sudah ada kopi yang sudah agak dingin di meja makan serta beberapa kue di piring. Mungkinkah ibu itu yang menyajikan semua ini. Lalu setelah kuteguk kopi itu saya bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan kencing. Karena agak ngantuk saya kurang mengawasi apa yang terjadi, saat saya selesai kencing saya tidak sadar kalau di bathup Mba Gina sedang telanjang dan berendam di dalamnya. Matanya melotot melihat kemaluanku yang menjulur bebas.

Ketika saya membalik ke samping saya kaget dan sempat tertegun melihat tubuh telanjang Mba Gina, sungguh tubuhnya kuning langsat dan mulus itu terlihat mengkilat karena basah oleh air dan buah dadanya. Wow besar juga ternyata, 36B. Pasti empunya gila seks. Lalu matsaya berpindah ke sekitar pusarnya, di atas liang senggamanya tumbuh bulu Vag!nanya yang lebat. Tak sadar kemaluanku tegak berdiri dan saya lupa kalau belum mengancingkan celana, Dan Mba Gina sempat tertegun melihat kejantananku yang lumayan besar, panjangnya 17 cm tapi kemudian.

“ Aouuww, Dek itunyaa! ” kata Mba Gina sambil menutup buah dadanya dengan tangan serta mengapitkan kakinya. Saya baru sadar lalu buru-buru keluar.

Di kamar saya masih membayangkan keindahan tubuh Mba Gina. Andai saja saya bisa menikmati tubuh itu… saya malah berpikiran ngeres karena memang sudah lama saya tidak mendapat jatah dari isteriku, ditambah lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua. lama saya tidak mendapat jatah dari isteriku, photomemek.com ditambah lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua. Lalu timbul niat isengku untuk mengintip lagi ke kamar mandi, ternyata ia sudah keluar lalu kucari ke kamarnya.Saat di depan pintu samar-samar saya mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping, kebetulan nako jendela kamar itu terbuka lalu kusibakkan tirainya perlahan-lahan. Sungguh pemandangan yang amat syur.

Kulihat Mba Gina sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di ranjang ia masih telanjang bulat, kakinya dekangkangkan lebar, tangan kirinya meremas liang Vag!na sambil jarinya dimasukkan ke dalam lubang senggamanya, sedang tangan kanannya meremas buah dadanya bergantian. Sesekali pantatnya dipromosikan tinggi sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan, Mukanya kelihatan memerah dengan mata terpejam.

“ Ouuuhh… Hhhmm… Ssstt… ”

Saya semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamarnya pelan- pelan tanpa suara saya berjingkat masuk. Saya semakin tertegun melihat pemandangan yang merangsang birahi itu. Samar-samar kudengar ia menyebut nama saya, “ Ouhhh Aldiii.. Sss Ahhh.. ”

Ternyata ia sedang membayangkan bersetubuh denganku, kebetulan sekali rasanya saya sudah tidak tahan lagi ingin segera menikmati tubuhnya yang mulus walau perutnya agak membuncit, justru menambah nafsuku. Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga saya telanjang bulat. Batang kemaluanku sudah sangat tegang, kemudian tanpa suara saya menghampiri Mba Gina, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah dadanya. Ia tersentak kaget lalu menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

“ Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar! ” katanya agak gugup.

“ Mba nggak usah panik.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan bersama, ” ucap saya merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi ia terus menghindar.

“ Ingat Dek, saya sudah bersuami dan beranak tiga, ” Ia terus menghiba.

“ Mba, saya juga sudah beristri dan punya anak, tapi kalau sekarang terus terang saya sangat terpesona oleh Mba.. Nggak ada orang lain di sini..cuma kita berdua.. pasti nggak ada yang tahu.. Ayolah saya akan memuaskan Mba, saya janji nggak akan menyakiti Mba, kita lsayakan atas dasar suka sama suka dan sama-sama butuh, mari Mba! ”

“ Tapi saya sekarang sedang hamil, Dek.. kumohon jangan, ” pintanya terus.

Saya hanya tersenyum, “ Saya dengar tadi samar-samar Mba menyebut nama saya, berarti Mba juga inginkan saya.. jujur saja. ”

Dan saya berhasil menyambar selimutnya, lalu dengan cepat kutarik ia dan kujatuhkan di atas ranjang dan secepat kilat kutubruk tubuhnya, dan Mukanya kuhujani ciuman tapi ia terus meronta sambil berusaha mengelak dari ciumanku. Segera tanganku beroperasi di dadanya. Buah dadanya yang lumayan besar itu jadi garapan tanganku yang mulai nakal.

“ Oughhh… jangan Dek.. Kumohon lepaskaan.. ” rintihnya.

Tanganku yang lain menjalari daerah Vag!na, bulu-bulu lebatnya telah kulewati dan tanganku akhirnya sampai di liang senggamanya, terasa sudah basah. Lalu kugesek-gesek klirotisnya dan saya jelajahi dinding Vag!nanya, terasa hangat dan lembab penuh dengan cairan mani.

“ Uhhh… ssss.. ” Akhirnya ia mulai pasrah tanpa perlawanan. Nafasnya mulai tersengal-sengal.

“ Yaahhh… Ohhh… Jangaaann Dek, Jangan lepaskan, terusss… ” Gerakan Mba Gina semakin liar,

Ia mulai membalas ciumanku bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Saya senang, kini ia mulai menikmati permainan ini. Tangannya meluncur ke bawah dan berusaha menggapai laras panjangku, kubiarkan tangannya menggenggamnya dan mengocoknya. Saya semakin beringas lalu kusedot puting susunya dan sesekali menjilati buah dadanya yang masih kencang walaupun sudah menyusui tiga anaknya.

“ Yahh… teruuuss, enaakkk… ” katanya sambil menggelinjang.

Kemudian saya bangun, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Saya semakin bernafsu melihat liang Vag!na yang merah mengkilat. Dengan rsayas kujilati bibir kewanitaan Mba Gina.

“ Aaahh.. Ohhh.. enaakkk Dek.. Yaakh.. teruusss.. ”

Kemudian lidahku kujulurkan ke dalam dan kutelan habis cairan maninya. Sekitar bulu Vag!nanya juga tak luput dari daerah jamahan lidahku maka kini kelihatan rapi seperti habis disisir. Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku untuk menggagahinya.

“ Sudaahhh Dekk.. sekarang.. ayolah sekarang.. masukkan.. saya sudah nggak tahan.. ” pinta Mba Gina.

Tanpa buang waktu lagi kukangkangkan kedua kakinya sehingga liang Vag!na kelihatan terbuka. Kemudian kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau mungkin karena diameter kemaluanku yang terlalu lebar.

“ Pelan-pelan Dek, punya kamu besar sekali.. ahhh… ”

Ia menjerit saat kumasukkan seluruh batang kemaluanku hingga saya merasakan mentok sampai dasar rahimnya. Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-lama kupompa semakin cepat. “ Oughhh.. Ahhh.. Ahhh.. Ahhh. ”

Mba Gina mengerang tak beraturan, tangannya menarik kain sprei, tampaknya ia menikmati betul permainanku. Bibirnya tampak meracau dan merintih, saya semakin bernafsu, dimatsaya ia saat itu adalah wanita yang haus dan minta dipuaskan, tanpa berpikir saya sedang meniduri istri orang apalagi ia sedang hamil.

“ Ouuhh Dek.. Mba mau kelu.. aaahhh… ” Ia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku. Kurasakan, “ Seerrr… serrr.. ”

Ada cairan hangat yang membasahi kejantananku yang sedang tertanam di dalam Vag!nanya. Ia mengalami Klimaks yang pertama. Saya kemudian menarik lepas batang kejantananku dari Vag!nanya. Saya belum mendapat Klimaks. Kemudian saya memintanya untuk gaya DS (doggy style). Ia kemudian menungging, kakinya dilebarkan. Perlahan-lahan kumasukkan lagi Kejantanan kesayanganku dan, Zlebbbb… batang itu mulai masuk hingga seluruhnya amblas lalu kugenjot maju mundur. Mba Gina menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan batang kejantananku.

“ Gimana Mba, enak kan? ” ucap saya sambil mempercepat gerakanku.

“ Yahhh.. ennakk.. Dek punyaa kamu enak banget.. Aaahhh… Aaaahhh… Uuuhh.. Aaahh.. ehhh.. ” Ia semakin bergoyang liar seperti orang kesurupan.

Tanganku menggapai buah dadanya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang membuncit. Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. Akhirnya Saya merasa sampai ke klimaks, dan ternyata ia juga mendapatkan Klimaks lagi.

“ Crottt… Crottt… Crottt… ” air mani saya menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang keluar lagi.

Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Saya berbaring, di sebelah kulihat Mba Gina dengan Muka penuh keringat tersenyum puas kepada saya.

“ Terima kasih Dek, saya sangat puas dengan permainanmu, ” katanya.

“ Mba, setelah istirahat bolehkah saya minta lagi? ” tanya saya.

“ Sebenarnya saya juga masih pengin, tapi kita sarapan dulu kemudian kita lanjutkan lagi. ”

Akhirnya pada sabtu dan minggu saya tidak keluar rumah, menikmati tubuh montok Mba Gina yang sedang hamil 3 bulan. Berbagai gaya kupraktekkan dengannya dan kulsayakan di kamar mandi, di dapur dan di meja makan bahkan sempat di halaman belakang karena rumahku dekelilingi tembok. Di tanah kubentangkan tikar dan kugumuli ia sepuasnya. Pada istriku kutelepon kalau saya ada tugas luar kota selama 2 hari, pulangnya hari Senin. Mba Gina bilang selama 2 hari itu ia betul-betul merasakan seks yang sesungguhnya tidak seperti saat ia bersetubuh dengan suaminya yang asal tubruk lalu KO. Dan Ia berjanji kalau sedang mengunjungi suaminya, ia akan menyempatkan meneleponku untuk minta jatah dariku.

Minggu malam kuantarkan ia ke kost suaminya tapi hanya sampai ujung gang dan tidak lupa kuberi ia sejumlah uang, sebagai bantuanku pada anaknya yang sedang di rumah sakit. Setelah istriku balik ke rumah, ia menghubungiku lewat telepon di kantor dan ketemu di terminal.

Kami menyelesaiakan persetubuhan disalah satu hotel murah di Surabaya atau kadang di Pantai Kenjeran kalau malam hari. Hingga kehamilannya menginjak usia 8 bulan kami berhenti, hingga sekarang ia belum memberi kabar, kalau dihitung anaknya sudah lahir dan berusia 7 bulan.,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts